Ekonomi dan Pandemi
Wabah Covid-19
kini bukan menjadi hal asing lagi di telinga kita warga di Indonesia. Sebuah wabah
yang muncul pertama kali pada desember 2019 lalu, tepatnya di negara China. Hingga
meluas ke seluruh dunia, termasuk salah satunya ke negara Indonesia. Dikabarkan
pada bulan maret 2020 tepatnya virus tersebut masuk keindonesia tentunya ini
bukan sebuah hal yang diinginkan, karena kita lihat sekarang banyak kegiatan masyarakat
dan negara terganggu ketika wabah ini masuk.
Masyarakat
mengharuskan mengurangi aktivitas diluar rumah dan kegiatan kegiatan yang mengundang kerumunan banyak orang. Selain itu pemerintah pun harus kerja ekstra untuk dapat
mengurangi dan menghentikan penyebarannya Covid-19. Selain itu Banyak sektor
yang terdampak akibat adanya wabah Covid-19 ini salah satu diantaranya sektor
ekonomi.
Berdasarkan
data Badan Pengawas Statistik (BPS) tanggal 5/8, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
triwulan ke II tahun 2020 (Y-on Y) mengalami penurunan drastis yang semula angka
pertumbuhan ekonomi dikisaran 5% menjadi -5%. Ini menggambarkan sangat besarnya pengaruh dari covid-19 ini.
Laju pertumbuhan
lapangan usaha berdasarkan data BPS 5/8, Industri pengolahan yang mengalami kontraksi
sebesar 6,19%, salah satu diantaranya dikarena industri alat angkut seperti pembuatan
mobil dan motor terpaksa harus dikurangi jumlah produksi yang berpengaruh pada
hasil penjualannya, Pertanian tumbuh 2,19% beberapa diantaranya karena
pergeseran musim panen dan peningkatan produksi hasil tani, transportasi
terkontraksi 30,84% karena imbauan Work From Home (WFH), serta akomodasi
dan makan minum terkontraksi 22,02% karena penurunan wisatawan dan ditutupnya
tempat wisata.
Itu semua adalah
beberapa dampak adanya wabah Covid-19 yang tentunya harus menjadi perhatian
kita bersama agar wabah ini bisa berkurang mengingat angka yang semakin naik
mengharuskan kita bisa menjaga diri dan keluarga dari wabah Covid-19